Skip to content
Home » Review Resident Evil 3 Remake: Bagus Tapi Kurang Memuaskan

Review Resident Evil 3 Remake: Bagus Tapi Kurang Memuaskan

Resident Evil 3 Remake

Setelah kesuksesan Resident Evil 2 Remake yang dirilis tahun lalu, seri lanjutannya, Resident Evil 3 Remake dirilis oleh Capcom. Seperti yang kita tahu bahwa Resident Evil 2 Remake mendapatkan animo yang sangat bagus dari para gamers. Capcom sukses meracik game ini dengan gaya baru tanpa harus membuat para penggemarnya kecewa. Untuk seri remake sekuel ketiganya ini, tampilan Jill Valentine, selaku tokoh utama, total berubah drastis. Kalian nggak akan menemukan lagi rok pendek dengan atasan bahu terbuka berwarna biru. Perubahan desain karakter ini dibuat sedemikian rupa agar terlihat lebih realisits dan relevan.

Resident Evil 3 Remake

Begitu juga Carlos, sang tokoh pendamping. Pada seri remakenya ini, Carlos nggak tampil dengan rambut belah tengah ala Syahrul Gunawan di Sinetron Jin dan Jun yang sempat populer di 2 dekade lebih lalu. Carlos kini tampil lebih maskulin dengan brewok dan rambut ikal acak. Secara gameplay, oleh Capcom pun dirubah secara drastis. Kamu akan menjalankan Jill dari sudut pandang orang ketiga yang disertai dengan lingkungan yang lebih hidup. Mau tau lebih lengkapnya? Ikuti artikel review Resident Evil 3 dari Sobat Game kali ini.

Storyline dan Gameplay Resident Evil 3 Remake

Melanjutkan gameplay dari seri remake sebelumnya, Capcom merancang game Resident Evil 3 Remake dengan gaya third person. Gaya seperti ini sudah lama digunakan oleh Capcom pada seri Resident Evil sebelumnya. Style third person dimulai dari seri keempat RE. Meski begitu, Resident Evil 4 masih menjadi game terbaik sepanjang masa. Mungkin karena itu, Capcom tetap meneruskan style seperti ini. Nggak Cuma berbeda dari segi gameplay, storyline pada game ini pun ada yang berubah.

Baca Juga  Batman Arkham Asylum: Kebangkitan Game Superhero yang Ideal

Resident Evil 3 Remake

Di awal permainan, Jill berada di kamar apartemennya dan di sana ia mengalami mimpi buruk. Ia melihat penampakan dirinya yang berubah menjadi zombie di sebuah cermin kamar mandi. Melihat dirinya menjadi sesosok zombie, Jill menodongkan sebuah pistol ke pelipisnya. Dan ia pun terbanun dari tidur. Usai bangun dari mimpi buruk pun, kejadian buruk terjadi. Apartemennya diserang oleh sesosok monster besar dengan wajah menakutkan. Di sana ia diserang dan dikejar oleh makhluk besar menyeramkan tersebut.

Dari segi gameplay alih-alih menghadirkan gameplay yang penuh dengan teka-teki, game ini memiliki gaya action yang fast pace, meski pun masih ada teka-teki ala game Resident Evil. Maka, kalian akan dihadapkan oleh zombie dan monster secara bertubi-tubi. Namun, ada hal yang disayangkan dari RE 3 Remake ini adalah playtime-nya yang begitu cepat. Hal yang kami agak kecewa. Hanya karena game-nya mengusung gaya action yang cepat, bukan berarti waktu permainannya dipercepat pula kan? Selain itu ada hal lain yang menurut kami membuat game ini terasa kurang lengkap yakni ada beberapa tempat yang hilang. Tempat seperti taman nggak akan kalian temukan lagi. Padahal bagi kami tempat tersebut adalah tempat yang cukup ikonik untuk game ini.

Resident Evil 3 Remake

Game ini menawarkan beberapa hal yang pada seri originalnya nggak ada. Ketika berhadapan dengan monster dan zombie, kalian bisa melakukan gerakan menghindar yang juga disertai dengan fitur slow motion. Hal ini membuat actionnya sungguh terasa. 15 jam gameplay akan terasa nggak ada hentinya karena Capcom nggak kasih waktu kalian waktu istirahat yang lama.

Grafik

Apalagi yang ingin dipamerkan game terbarunya ini selain grafis. Game ini hadir dengan detil yang luar biasa kerennya. Secara grafis tidaklah jauh dengan Resident Evil 2 Remake. Seperti yang kami jelaskan di atas bahwa pada kali ini Jill nggak lagi menggunakan pakaian minim tanpa perlengkapan perang. Kali ini Jill menggunakan tank-top biru dan celana panjang cargo yang disertai dengan perlengkapan-perlengkapan polisi. Hal ini menunjukkan bahwa Capcom ingin menjadi relevan. Meski pun secara penampilan berbeda, arwah Jill Valentine pun nggak hilang. Akan tetapi, jangan khawatir, apabila kalian suka dengan kostum Jill Valentine yang klasik, kalian bisa mendapatkan DLC-nya. Selain itu, lingkungan yang ditawarkan pada Resident Evil 3 Remake lebih interaktif.

Baca Juga  Review God of War: Upgrade Besar yang Menantang

Resident Evil 3 Remake

Kesimpulan

Bagi kami, Resident Evil 2 Remake adalah salah satu game RE paling sukses. Akan tetapi, kesuksesan itu tidak diikuti oleh penerusnya. Banyak hal yang diubah dalam Resident Evil 3 Remake justru membuat kami agak terganggu terlebih dihilangkannya beberapa tempat ikonik. Meski begitu, game ini bukan layak dicoba dan nggak bagus. Masih banyak aspek yang bisa dinikmati dalam RE 3 Remake ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *