God of War adalah salah satu game eksklusif PlayStation 4 yang cukup sukses di pasaran. Game besutan Santa Monica Studio dan Sony Interactive Entertainment (SIE) ini adalah lanjutan dari seri God of War sebelumnya. Sama seperti game sebelumnya, God of War untuk PS4 didasari cerita ala Sparta dan Yunani. Pembaharuan dari segi gameplay membuat game ini terasa lebih menantang. Seperti apa review game ini ? Mari simak bersama.
Plot Cerita God of War (PlayStation 4)
Sekali lagi, game God of War adalah game lanjutan dari seri game sebelumnya. Buat kamu yang sudah mainin seri game pendahulunya pasti tidak akan kebingungan pada plot ceritanya. Tokoh utama game ini adalah Kratos yang dulunya dikenal sebagai dewa perang dari Yunani. Kratos berusaha memulai hidup baru dan melupakan masa lalu. Kini ia berperan sebagai seorang ayah dari Atreus.
Ceritanya dimulai dari Kratos yang sedang mempersiapkan pemakaman istrinya, yang tidak lain adalah ibunya Atreus. Sebelum mati, istrinya berpesan agar abunya disebar di puncak tertinggi dari sembilan dunia, yaitu Norse. Karena mengetahui perjalanan ke puncak Norse akan berat, Kratos harus mempersiapkan putranya untuk siap menghadapi setiap tantangan. Sepanjang perjalanan ke Norse, mereka akan bertemu dengan banyak monster dan dewa dari dunia Nordik. Persiapan melatih Atreus harus dipercepat karena Kratos menyadari sudah tidak punya banyak waktu lagi.
Gameplay God of War
Berbeda dari pendahulunya, game God of War untuk PS4 kini hadir dengan gameplay lebih atraktif. Metode Hack and Slash yang dulu digunakan kini diperkaya dengan kemampuan untuk menangkis, menghindar, dan counter attack. Kratos pun kini dipersenjatai senjata baru yaitu Levianthan Axe dan perisai. Pertarungan yang disajikan lebih banyak ke pertarungan jarak dekat di mana risiko terkena damage jadi lebih tinggi.
Timing jadi salah satu poin penting dalam memainkan game ini. Jika ingin menghabisi musuh dengan cepat, pola seranganmu harus terkoordinasi dengan baik. Sudut pandang yang diberikan hanya terbatas 180 derajat, cukup membuatmu kesulitan untuk menghalau musuh dari banyak arah. Kemudian peran Atreus sebagai karakter pembantu cukup banyak menolong. Peningkatan engine AI di game membuat Atreus sedikit banyak membantu untuk mengalahkan musuh dengan cepat.
Beralih lagi ke senjata, Levianthan Axe di sini berperan sebagai senjata multifungsi. Selain bisa jadi senjata, kapak ini juga bisa dipakai untuk menyelesaikan misi, seperti membuka pintu dengan melemparnya ke katrol. Tersedia juga opsi Runic Attack yang bisa memperkuat kemampuan bertarung Kratos. Runic Attack punya efek berbeda, seperti memberi damage khusus atau stun musuh dalam waktu bersamaan.
Karakter Terbatas dan Kesan RPG yang Kental
God of War PS4 adalah game bergenre Action Adventure dengan cita rasa RPG yang kental. Di game ini kamu diminta untuk mengumpulkan berbagai resource untuk memperkuat armor dan senjata. Tersedia juga side quest dengan bonus item dan EXP. Poin EXP ini bisa kamu gunakan untuk meningkatkan kekuatan Levianthan Axe, perisai, dan kemampuan Spartan Rage. Selain Kratos, karakter yang bisa kamu mainkan adalah Atreus di beberapa misi tertentu. Kemampuan atau skill-nya hanya satu yaitu memanah.
God of War mengusung konsep game Semi Open World. Di sini kamu bisa menjelajahi 9 dunia yang didasari oleh mitologi Yunani. Akan tetapi karena bersifat semi, kamu tidak bisa sembarangan menjelajah sesuka hati. Area yang bisa dieksplore akan semakin luas seiring berjalannya cerita. Jadi untuk merasakan luasnya dunia di game God of War kamu harus menyelesaikan semua misi di 9 dunia terlebih dulu.
Video God of War
Kesimpulan
God of War dari Santa Monica Studio menawarkan gameplay yang lebih menarik dan variatif. Cerita game yang disuguhkan juga terasa begitu solid. Penggambaran karakter Kratos yang sebelumnya sangar kini berubah 180 derajat menjadi seorang ayah yang penuh cinta kepada keluarganya. Kombinasi visual yang detail dan musik yang apik menambah keseruan game ini. Sayangnya masih ada beberapa kekurangan yang cukup terasa. Pertama adalah musuh yang kurang variatif dan cenderung statis. Kedua finishing skill Kratos terasa kurang spektakuler, dan Battle yang kurang berkesan. Baca: Game PS4 Terbaik 2019.