Skip to content
Home » Review Control – Implementasi Ray-Tracing yang Ciamik

Review Control – Implementasi Ray-Tracing yang Ciamik

Control

Control bisa dibilang menjadi game kloter pertama penggunaan ray-tracing yang cukup sukses. Tak hanya apik secara grafis karena teknologi terbaru tersebut, Control juga memiliki gameplay dan story yang layak untuk diikuti. Bagaimana tidak, game ini dikembangakan oleh salah satu developer bernama Remedy Entertainment yang dikenal telah menggarap game yang namanya cukup besar di kalangan gamers yakni Max Payne, Alan Wake, dan juga Quantum Break.

Control

Game-game yang disebutkan barusan juga dikenal memiki grafis yang keren di masanya. Sebenarnya sudah banyak game yang dirilis sebelum Control ini mengimplementasikan teknologi ray-tracing ini yang pertama kali diusung oleh NVIDIA dengan chip grafis RTX-nya. Namun, Control menjadi salah satu game yang bisa menggunakan teknologi tersebut dengan maksimal. Bahkan Battlefield V dan Metro Exodus pun terlihat kalah dengan game ini untuk urusan pengaplikasian ray-tracing ini. Kalian penasaran dengan game keren satu ini? Ikuti artikel Sobat Game kali ini hingga akhir.

Plot Cerita Control

Game ini bercerita dengan seorang tokoh utama bernama Jesse Faden yang mendatangi sebuah organisasi misterius di Amerika Serikat bernama Bureau of Control. Kedatangan ke kantor organisasi misterius tersebut bukanlah tanpa alasan. Faden mencari adiknya bernama Dylan yang ditengarai sedang ditahan oleh Bureau of Control. Kantor organisasi tersebut terlihat seperti kantor-kantor lainnya. Namun, ada yang ganjil di dalam kantor Bureau of Control ini yaitu sesuatu hal supernatural di mana membuat tubuh-tubuh orang-orang yang bekerja di kantor tersebut melayang di udara. Kemudian, seorang Janitor bernama Ahti membantu menunjukkan jalan ke arah elevator. Tiba-tiba menemukan ruang Direktur Biro yang berisi seorang direktur yang sudah tewas entah kenapa.

Baca Juga  Review Final Fantasy Awakening, ARPG Seru dari Square Enix

Control

Pencariannya terhadap adiknya membawa dirinya ke dunia bernama Astral setelah ia mengambil sebuah senjata bernama “Weapon of Service”. Berkat ini, dirinya secara otomatis menjadi seseorang yang mau tidak mau melawan sosok misterius bernama Hiss yang menjadi penyebab kekacauan di Bureau of Control ini. Entitas misterius bernama Hiss ini membuat monster-monster dan merasuki tubuh karyawan-karyawan kantor tersebut. Untungnya, masih ada beberapa karyawan di Biro tersebut yang masih sadar dan tidak terpengaruh oleh Hiss.

Di sepanjang jalan menyusuri keadaan aneh yang ada pada kantor tersebut Faden menemukan banyak sekali hal-hal aneh yang tak terduga, seperti suara direktur Biro yang mati tersebut dan juga kejadian-kejadian lain yang dikelilingi benda-benda yang memiliki kekuatan supranatural bernama Object of Powers dan juga Altered Item. Semakin menjelajahi kantor tersebut, Faden menemukan sebuah entitas yang tinggal di dalam dirinya. Hal ini membuat Jesse Faden bisa melakukan hal-hal dengan kekuatan supranatural seperti melempar benda tanpa harus menyentuh dan juga terbang.

Grafisnya Keren, Bagaimana dengan Gameplaynya?

Sebagai sebuah pengembang, Remedy Entertainment terbilang mampu menyajikan karya-karya yang terbilang sukses. Bagaimana dengan Control? Pengembang yang berpusat di kota Espoo, Finlandia ini berhasil meracik sebuah game yang tak hanya indah secara grafis, namun juga mendalam secara cerita dan juga gameplay. Semesta yang ada di dalam game ini terasa sangat gelap dan juga misterius. Unsur action yang dibalut dengan horror sangat sukses diracik oleh Remedy Entertainment.

Control

Interaksi tokoh utama dengan NPC juga tidak terkesan kaku dan hidup. Selain itu, NPC-nya menambah kesan misterius dalam game ini. Sebagai contoh seperti interaksi Faden dengan seorang tukang bersih-bersih bernama Ahti di mana, sang janitor tersebut tidak menunjukkan kesan bahwa di kantor Biro tersebut sedang ada masalah. Di dalam game ini ada sebuah fitur yang bernama Altered Item yang merupakan benda-benda atau objek mati yang sudah dirasuki entitas dari dimensi lain. Benda-benda mati tersebut mampu bereaksi sesuai dengan aksi kalian terhadap benda-benda tersebut.

Baca Juga  Review FIFA 21: Bukan Seperti Yang Sebelumnya

Control

Yang lebih serunya lagi, sang tokoh utama dalam game ini tak hanya bisa melakukan hal-hal seperti menembak atau menghindar saja. Karena dirasuki oleh entitas supranatural, Faden mampu melakukan hal-hal ajaib seperti terbang dan juga melempar benda dengan kekuatan natural tersebut. Tidak hanya itu saja, meski menampilkan kesan misterius dan gelap, action yang disajikan oleh game ini terasa sangat seru. Banyak efek-efek dramatis yang tampil seperti benda-benda yang hancur, dan banyak yang lainnya.

Simpulan

Tentu sebagai game yang mengimplementasikan real-time ray tracing dengan maksimal harus dibayar dengan harga yang mahal. Untuk menikmati segala fitur dan teknologi terbaru yang disajikan dalam game ini, tentu kalian harus menggunakan GPU NVIDIA RTX yang harganya masih tinggi. Selain itu, untuk setting resolusi 4K dan grafis rata kanan, game ini terkadang masih mengalami stutter yang cukup mengganggu untuk penggunaan GPU RTX 2070 atau 2060. Maka dari itu, perlu RTX 3080/3090 atau 2080 Ti untuk menikmati performa yang mulus dengan grafik dengan detail tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *